Selamat Datang di YK MADIRA WEB, Web ini di buat untuk dapat di pergunakan untuk menambah wawasan dan pengenalan terhadap YK MADIRA itu sendiri. web ini dirancang dengan sesederhana mungkin dan hanya untuk selentingan info dan tukar fikiran

Rabu, 10 Februari 2010

MYOMA UTERI

GEJALA TUMOR JINAK RAHIM (MYOMA UTERI) DAN TERAPINYA

Myoma uteri merupakan tumor jinak organ reproduksi yang paling sering dijumpai pada wanita. Myoma sendiri terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Biasanya myoma uteri terjadi di bagian fundus dan korpus rahim tetapi juga dapat terjadi intraligamenter dan di serviks (mulut rahim). Asal pasti myoma uteri tidak diketahui, tetapi mungkin berasal dari uniseluler dan pertumbuhannya dipengaruhi berbagai hormon seperti estrogen, growth hormone dan progesteron. Faktor risiko terjadinya myoma uteri yaitu nuliparitas (tidak punya anak), hipertensi, kegemukan, riwayat keluarga dan ras kulit hitam. Walaupun penyebabnya belum jelas, pertumbuhan myoma uteri dimulai pada usia reproduksi, dapat membesar atau mengecil selama kehamilan dan mengecil pada saat menopause. Terkadang wanita mengetahui adanya myoma uteri saat mereka melakukan pemeriksaan ke dokter karena mengalami keluhan tertentu seperti nyeri saat haid, haid banyak dan tidak teratur (menorrhagia), gangguan berkemih dan rasa tidak nyaman pada perut bawah. Selain itu keluhan lainnya berupa infertilitas (sulit hamil) dan komplikasi kehamilan, misal keguguran. Insidensi terjadinya myoma uteri meningkat sejalan dengan meningkatnya usia. Pada satu penelitian, insiden myoma uteri adalah 4% pada wanita usia 20-30 tahun, 11-18% pada wanita usia 30 hingga 40 tahun dan 33 % pada wanita 40 hingga 60 tahun.

Berbagai jenis myoma uteri dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan terapi yang akan diberikan. Berdasarkan jenisnya, myoma uteri terbagi menjadi 3 yaitu berdasarkan letaknya: subserosa, intramural dan submukosa. Dikatakan subserosa bila letak myoma berada di bagian terluar rahim sehingga tidak mempengaruhi rongga rahim. Pada myoma subserosa kadang bentuknya bertangkai sehingga disebut juga pedunculated myoma. Myoma intramural, bila myoma sudah memasuki lapisan otot rahim dan submukosa bila myoma sudah merasuk ke dalam rongga rahim dan mempengaruhi bentuknya. Myoma jenis inilah yang sering menimbulkan keluhan perdarahan tak teratur dan sulit hamil (infertilitas). Sedangkan keluhan nyeri perut , gangguan berkemih dan buang air besar biasanya disebabkan karena ukuran myoma yang begitu besar sehingga menyebabkan penekanan ke organ-organ sekitarnya.

Diagnosis myoma uteri dapat ditegakkan bila anda mengeluh gejala-gejala yang telah disebutkan di atas disertai terabanya massa tumor pada pemeriksaan dokter. Bila memungkinkan, dapat saja dilakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi (USG), sonohysterografi, histeroskopi dan MRI (magnetic resonance imaging) untuk membantu penegakan diagnosis. Dengan alat tersebut dapat ditentukan letak, ukuran dan degenerasi yang terjadi pada myoma tersebut.

Bila saat ini anda sedang hamil tetapi menderita myoma uteri, sebaiknya anda menjaga kehamilan dengan ekstra hati-hati. Hal ini dikarenakan myoma uteri juga dapat berpengaruh pada kehamilan anda. Pengaruh myoma uteri terhadap kehamilan antara lain keguguran, keguguran mengancam dan risiko persalinan kurang bulan. Hal ini terjadi karena kontraksi rahim yang diperburuk dengan adanya myoma uteri. Selain itu lepasnya plasenta (solusio plasenta) bisa terjadi karena letak implantasi plasenta yang berada pada permukaan myoma, terutama myoma submukosa. Adanya myoma juga meningkatkan risiko seksiosesar, kelainan letak janin (letak lintang, letak sungsang), pertumbuhan janin terhambat, ketuban pecah dini, retensi sisa plasenta dan perdarahan setelah melahirkan (perdarahan yang lebih dari 500ml). Komplikasi ini tergantung dari lokasi myoma uteri, ukuran myoma dan struktur ekhogeniknya. Komplikasi yang jarang terjadi saat hamil bisa berupa obstruksi saluran kemih, keganasan selama atau sesudah melahirkan, sepsis dan demam yang bisa disebabkan torsi myoma bertangkai.

Bagaimana bila anda terdiagnosis menderita myoma uteri?Apakah operasi merupakan pilihan?. Sebetulnya berbagai terapi bisa dilakukan untuk anda dengan myoma uteri. Terapi ini juga bergantung dengan ukuran dan lokasi myoma dan keluhan yang anda alami. Selain itu perlu ditinjau apakah anda saat ini sedang hamil, mengalami sulit hamil (infertilitas) dan masih ingin memiliki keturunan. Pada wanita dengan mioma yang kecil maupun besar tanpa keluhan apapun, maka hanya dilakukan terapi ekspektatif, karena myoma uteri yang dapat menjadi ganas (malignant leiomyosarcoma) hanya berkisar 0.23%. Bila anda ingin hamil maka bisa saja myoma anda tidak diangkat tergantung letaknya. Pada wanita yang sudah mengalami komplikasi kehamilan tentu bisa dilakukan terapi pembedahan (myomektomi ). Bila anda sudah tidak ingin punya anak tetapi belum ingin dilakukan pengangkatan rahim maka dapat dilakukan terapi pengobatan, myomektomi, myolisis ataupun embolisasi arteri uterina. Pada wanita yang sulit hamil dengan adanya gangguan bentuk rongga rahim, maka pengangkatan myoma dapat menjadi pilihan. Sedangkan wanita dengan myoma uteri dengan keluhan tertentu tetapi tidak menginginkan terapi pembedahan, dapat diberikan terapi pengobatan seperti pemberian GnRh agonist, terapi hormonal maupun pemberian estrogen selective modulator seperti raloxifene.

Pada saat seksiosesar, bila ditemukan adanya myoma uteri, pengangkatan myoma tergantung lokasi dan besarnya miom, bila lokasinya subserosa dan mudah biasanya diangkat serta bersamaan dengan operasi tetapi bila lokasi myoma intramural/submukosa biasanya diangkat setelah 3 bulan pasca melahirkan. Pengangkatan rahim (histerektomi) bisa dilakukan bila anda mengalami keluhan berat seperti perdarahan banyak dan berulang, sudah cukup anak dan ingin terapi yang permanen. Saat ini selain pembedahan, terdapat terapi alternatif berupa myolisis. Pada tindakan ini dilakukan penghantaran energy dengan laser neodymium-doped yttrium aluminium garnet (Nd:YAG) untuk menghancurkan myoma dengan cara mengganggu/memutus aliran darah yang memperdarahi myoma tersebut. Selain myolisis dapat juga dilakukan UAE (Uterine artery embolization). Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan kateter pada pembuluh darah femoralis di paha, lalu disuntikkan cairan yang dapat menyumbat arteri uterina sehingga myoma uteri akan nekrosis dan mengecil.



dr. Yuri Kamila Kurdi, SpOG
D
okter Spesialis Obstetri & Ginekologi
RSAB YK MADIRA Palembang